BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki
tingkat kepadatan penduduk yang tinggi setelah Negara China dan India.
Kepadatan penduduk ini tentu berdampak pada semua aspek di negara kita. Salah
satunya adalah soal pemukiman penduduk. Kepadatan penduduk di Indonesia tentu
membuat berbagai persoalan.
Masalah yang ditimbulkan diantaranya adalah
meningkatnya arus urbanisasi dari desa ke kota, karena adanya anggapan
orang-orang yang ingin mengadu dan mengubah nasib ke kota. Namun perpindahan
orang-orang ini kadang tidak didukung dengan modal dan keahlian yang dimiliki,
yang terkadang hanya bermodal nekat dari dalam diri pribadi masing-masing.
Tentu ini menimbulkan masalah di kota yang menjadi tujuan orang-orang tersebut.
Hal ini akan berakibat pada kemiskinan yang dialami. Bagi kota-kota besar di
Indonesia, permasalahan tentang kemiskinan ini tentu bukanlah perkara mudah
untuk diatasi. Berbagai upaya dan program telah banyak dilakukan untuk
meminimalisir masalah ini, namun masih banyak saja pemukiman miskin yang
terdapat disudut-sudut kota dan disertai dengan ketidaktertiban hidup dalam
masyarakat kota itu sendiri. Misalnya pembangunan bangunan dan kios-kios liar
yang didirikan di pinggir jalan yang menyebabkan kemacetan dan mengganggu
ketertiban lalu lintas. Masyarakat ini tentu tidak bermaksud untuk membuat
ketidaknyamanan dikota, namun dengan berbagai masalah yang mereka hadapi,
akhirnya dengan terpaksa membangun bangunan ditempat yang tidak semestinya.
Terbentuknya pemukiman kumuh atau yang sering
disebut slum area ini sering di identikkan dengan pangkal atau sumber dari
berbagai masalah sosial, seperti kejahatan dan masalah sosial lainnya.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
pengertian dan sebab dari Pemukiman Kumuh?
2. Apa
masala-masalah yang timbul akibat pemukiman kumuh tersebut?
3. Bagaimana
upaya untuk mengatasi masalah pemukiman kumuh tersebut?
C.
TUJUAN
1. Untuk
mengetahui pengertian dan proses terbentuknya Pemukiman Kumuh
2. Untuk
mengetahui masalah-masalah yang ditimbulkan oleh pemukiman kumuh
3. Untuk
mengetahui bagaimana upaya untuk mengatasi pemukiman kumuh
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Apa
pengertian dan sebab dari pemukiman kumuh
Pemukiman adalah sebuah kawasan lingkungan tempat
tinggal atau hunian. Sedangkan
Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak memenuhi
persyaratan untuk hunian baik secara teknik maupun non teknik. Pemukiman kumuh
dapat dikatakan sebagai gambaran dari kemiskinan,
karena pada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan banyak
kita jumpai dikawasan perkotaan.
a) Sebab-sebab
terjadinya pemukiman kumuh
Ada
beberapa sebab yang dapat menyebabkan pemukiman kumuh, diantaranya dapat
diuraikan sebagai berikut:
o
Akibat dari ledakan penduduk di
kota-kota besar, baik karena urbanisasi maupun karena kelahiran yang tidak
terkendali
o
Semakin
berkurangnya lahan di perkotaan untuk
dijadikan pemukiman penduduk, karena mayoritas
lahan di kota dijadikan sebagai gedung-gedung perkantoran dan pusat
perbelanjaan
o
Harga lahan di perkotaan semakin mahal
yang tentu saja memberatkan masyarakat yang memiliki pendapatan ekonomi
menengah kebawah
o
Banyak pendatang yang belum mendapat pekarjaan yang pasti
sehingga kebanyakan dari mereka mendirikan pemukiman kumuh untuk dijadikan
sebagai tempat tinggal mereka
o
Ketidakmampuan pemerintah untuk
menyediakan permukiman-permukiman baru, sehingga para pendatang akan mencari
alternatif tinggal di permukiman kumuh untuk mempertahankan kehidupan di kota
o
Tidak
tersedianya fasilitas perumahan yang terjangkau oleh kantong masyarakat
menengah kebawah serta kebutuhan akan akses ke tempat usaha
b)
Dampak
serta cirri-ciri pemukiman kumuh
Terbentuknya pemukiman kumuh, yang sering disebut
sebagai slum area. Daerah ini sering dipandang potensial menimbulkan
banyak masalah perkotaan, karena dapat merupakan sumber timbulnya berbagai
perilaku menyimpang, seperti kejahatan, dan sumber penyakit sosial
lainnya.Penduduk di permukiman kumuh tersebut memiliki persamaan, terutama dari
segi latar belakang sosial ekonomi-pendidikan yang rendah, keahlian terbatas
dan kemampuan adaptasi lingkungan (kota) yang kurang memadai. Kondisi kualitas kehidupan yang
serba marjinal ini ternyata mengakibatkan semakin banyaknya penyimpangan
perilaku penduduk penghuninya. Hal ini dapat diketahui dari tatacara kehidupan
sehari-hari, seperti mengemis, berjudi, mencopet dan melakukan berbagai jenis
penipuan.
Mereka pada umumnya tidak memiliki kamampuan untuk mendapatkan
pekerjaan yang layak, disebabkan kurangnya keterampilan, tanpa modal usaha,
tempat tinggal tak menentu, rendahnya penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi, rendahnya daya adaptasi sosial ekonomi dan pola kehidupan kota.
Dampak permukiman kumuh :
a.Dampak Negatif :
o
menimbulkan
banyak masalah perkotaan, karena dapat merupakan sumber timbulnya berbagai
perilaku menyimpang, seperti kejahatan, dan sumber penyakit ector lainnya.
o
pemerintah
tidak mampu untuk menyediakan permukiman-permukiman baru karena banyaknya
kelompok masyarakat urbanisasi yang ingin mencari pekerjaan dikota sehingga
muncullah permukiman yang tidak sehat.
o
Banyaknya
warga yang menjadi pengangguran.
o
tanggungjawab
terhadap disiplin lingkungan, norma ector dan hukum, kesehatan, solidaritas ector,
tolong menolong, menjadi terabaikan dan kurang diperhatikan.
o
wajah
perkotaan menjadi memburuk dan kotor.
o
planologi
penertiban bangunan sukar dijalankan.
o
banjir.
o
penyakit
menular dan kebakaran sering melanda permukiman ini.
b.Dampak Positif :
o
Berusaha
untuk bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan.
v
Cirri-ciri
pemukiman kumuh
o
Fasilitas
umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai.
o
Kondisi
hunian rumah danpemukiman serta penggunaan ruang-ruang yang mencerminkan penghuninya
yang kurang mampu atau miskin.
o
Adanya
tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan ruang-ruang
yang ada dipemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang
dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya.
o
Pemukiman
kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri
dengan batas-batas
o
kebudayaan
dan ector yang jelas,
o
Penghuni
pemukiman kumuh secara sector dan ekonomi tidak sectory,warganya mempunyai mata
pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam, begitu juga asal
muasalnya. Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja
di sector informal .
c)
Upaya
mengatasi pemukiman kumuh
Kemiskinan merupakan salah satu penyebab timbulnya
pemukiman kumuh di kawasan perkotaan. Pada dasarnya kemiskinan dapat
ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pemerataan,
peningkatan lapangan pekerjaan dan pendapatan kelompok miskin serta peningkatan
pelayanan dasar bagi kelompok miskin dan pengembangan institusi penanggulangan
kemiskinan. Peningkatan pelayanan dasar ini dapat diwujudkan dengan peningkatan
air bersih, sanitasi, penyediaan serta usaha perbaikan perumahan dan lingkungan
pemukiman pada umumnya.
Program Perbaikan Kampung, yang ditujukan untuk
memperbaiki kondisi kesehatan lingkungan dan sarana lingkungan yang ada.
Program uji coba peremajaan lingkungan kumuh, yang
dilakukan dengan membongkar lingkungan kumuh dan perumahan kumuh yang ada serta
menggantinya dengan rumah susun yang memenuhi syarat.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pemukiman kumuh tumbuh bukanlah
semata-mata karna disengaja,namun pemukiman kumuh itu terjadi karena tuntutan
masyarakat untuk dapat berlindung dan berteduh,sedangkan dari mereka tidak
memiliki cukup ekonomi untuk mencari tempat hunian yang layak sehingga mereka
menciptakan tempatnya sendiri dengan kondisi yang apa adanya sehingga timbullah
pemukiman kumuh.
Disini pemerintah seharusnya mampu
menyediakan hunian bagi mereka yang mengalami kesulitan ekonomi yang
membutuhkan tempat berteduh,dengan sarana dan prasarana yang tentunya juga memadai sebagai tempat tinggal ,sehingga
mereka tidak lagi membangun hunian-hunian sesuka mereka yang ahirnya akan
menjadikan pemukiman kumuh.
B. Saran
kepada masyarakat khususnya yang
telah menempati lingkungan kota untuk sadar akan kebersihan dan kenyamanan
lingkungnnya,dan bgi para pendatang alangkah baiknya untuk memikirkan kembali
apabila memang belum memiliki tempat tinggal saat memutuskan untuk mengadu
nasib di kota,sehingga tidak akan menambah kepadatan bangunan kumuh di kota .
kepada pemerintah selayaknya mampu
menyediakan pemukiman yang layak bagi rakyatnya,dengan tdak hanya melakukan
penggusuran namun juga dengan menyediakan lingkungan yang lebih baik,dan
pemerintah sangat berperan penting dalam upaya pencegahan tumbuhnya lingkungan
kumuh
No comments:
Post a Comment